Saturday, 12 September 2015

SELENDANG AJAIB



Dahulu kala, di sebuah desa tinggallah seorang gadis bernama Roro. Ia tidak memiliki seorang teman pun di desanya. Semua orang menjauhinya karena wajahnya yang buru dan penuh luka.
Suatu hari, sang gadis pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Di tengah perjalanan ia menemukan sebuah seledang yang terjatuh di tanah. Ia mengambil selendang tersebut dan melingkarkannya di leher. Tiba-tiba saja wajahnya yang buruk berubah menjadi cantik jelita.
Penduduk desa sangat gempar ketika mengetahui bahwa di desanya ada seorang gadis yang sangat cantik jelita. Setiap saat para pemuda mendatangi rumah gadis itu hanya untuk merayunya.
Sang gadis menjadi sangat terganggu dengan keramaian yang terjadi. Akhirnya di depan banyak orang ia melepaskan selendang yang dipakainya. Orang-orang sangat terkejut ketika mengetahu siapa dia sebenarnya. Mereka semua pun pergi meninggalkan sang gadis sendirian.
Namun, seorang pemuda bernama Jaka mendatanginya dan melamarnya untuk menikah. Pemuda itu tidak peduli dengan keadaan sang gadis yang buruk rupa. Akhirnya mereka hidup bahagia selamanya.

MONYET YANG RAKUS

Di sebuah hutan hiduplah seekor monyet yang sangat rakus. Setiap hari ia selalu mencuri makanan dari para penghuni hutan yang lainnya. Seluruh hewan di hutan pun sangat membencinya. Hingga pada suatu hari seluruh penghuni hutan berkumpul untuk mencari cara agar sang monyet jera. Akhirnya, para bintang memutuskan untuk menjebaknya. Mereka mengutus kancil untuk mengundang sang monyet datang ke sebuah pesta.
Kancil pun menemui sang monyet. Ia mengatakan bahwa pesta akan diadakan besok siang. Monyet sangat senang mendengar kabar tersebut.
Keesokan harinya, monyet datang ke tempat yang telah ditentukan. Ia melihat banyak binatang sedang makan banyak buah-buahan. Monyet langsung berlari menuju tempat tumpukan buah pisang. Tapi ternyata di bawah tumpukan buah pisang itu ada sebuah lubang yang sangat dalam. Monyet terjebak di dalam lubang selama-lamanya. Penduduk hutan pun kembali hidup dengan aman.