Sistem Lima Kingdom
Kingdom Monera
Monera
memiliki sel bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti sehingga bahan
inti tersebar di sitoplasma). Monera meliputi :
1.
Ganggang
biru (Cyanophyta)
2.
Bakteri
Ciri-ciri
Bakteri :
1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja )
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri :
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora
Struktur Dasar Bakteri :
1. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom.
3. Mesosom
Daerah bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang.
4. Sitoplasma
adalah cairan sel. di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya.
5. Ribosom
adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein.
6. Granula penyimpanan
untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir
adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk
adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk.
3. Pilus dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom
adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora
adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan
c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja )
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri :
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora
Struktur Dasar Bakteri :
1. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang disebut mesosom.
3. Mesosom
Daerah bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang.
4. Sitoplasma
adalah cairan sel. di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya.
5. Ribosom
adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil, tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein.
6. Granula penyimpanan
untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
Struktur tambahan bakteri :
1. Kapsul atau lapisan lendir
adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk
adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Bentuknya mirip cambuk.
3. Pilus dan fimbria
adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom
adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora
adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif yang terbentuk jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan
c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi empat
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan membentuk rantai
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
3. GANGGANG (ALGAE)
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas.
Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran.
Tubuh ganggang terdapat zat warna (pigmen), yaitu :
- fikosianin : warna biru
- klorofil : warna hijau
- fikosantin : warna perang/ coklat
- fikoeritrin : warna merah
- karoten : warna keemasan
- xantofil : warna kuning
Ganggang bersifat autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri).Hampir semua ganggang bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab.
Ganggang terbagi menjadi beberapa kelas :
- Cyanophyta (ganggang biru), masih prokaryotik.
- Chlorophyta (ganggang hijau)
Contoh :
Chlorella, Ulva, Spyroggira, Chlamidomonas, Hydrodictyon, Euglena, Oedogonium, Chara,
- Chrysophyta (ganggang keemasan)
Contoh :Vaucheria, Ochromonas, Diatome
(Navicula atau ganggang kersik)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
- Phaeophyta (ganggang coklat/ perang)
Contoh : Laminaria, Fucus, Turbinaria, Sargasum
- Rhodophyta (ganggang merah)
- Rhodophyta (ganggang merah)
Contoh : Batrachospermum, Gelidium, Eucheuma,
Gracililaria, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion.
Peranan
ganggang dalam kehidupan :
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
1. Bidang industri
- Asam alginat yang dihasilkan ganggang perang berperan untuk pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.
- Navicula sp, yang mati membentuk tanah diatome dipakai sebagai bahan penyekat dinamit, penggosok dan saringan.
- Eucheuma spinosum (ganggang merah), merupakan penghasil agar-agar.
- Chlorella merupakan sumber karbohidrat dan protein.
- Fukus dan Laminaria, abunya menghasilkan yodium.
2. Bidang perikanan
Ganggang yang berupa fitoplankton merupakan makanan ikan di laut.
3. Dalam ekosistem
Pada ekosistem air ganggang berfungsi sebagai komponen produsen yang paling utama.
Kingdom Plantae
Berdasarkan
keberadaan jaringan pembuluh, tumbuhan terbagi atas tumbuhan berpembuluh dan
tumbuhan tidak berpembuluh. Dalam jaringan pembuluh terdapat jaringan
pengangkut yang disebut xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air,
unsur-unsur hara, dan mineral dari akar melewati akar menuju ke daun untuk
proses fotosintesis, sedangkan floem berfungsi membawa hasil dari fotosintesis
di daun ke seluruh bagian tubuh.
Tumbuhan
tidak berpembuluh
Tumbuhan ini
berciri belum mempunyai struktur yang baik seperti belum adanya akar, batang,
dan daun, serta proses pengangkutannya dilakukan oleh jaringan empulur.
1.
tumbuhan
lumut
·
lumut hati
(hepaticae)
·
lumut daun
(musci)
Tumbuhan
berpembuluh
A.
Tumbuhan
paku
·
paku ekor
kuda
·
paku kawat
·
paku benar
menurut
jenis spora yang dihasilkan :
·
paku
homospora (1 jenis spora, contoh : paku kawat)
·
paku
heterospora (jenis spora berbeda, mikrospora = berkelamin jantan dan makrospora = betina, contoh :
semanggi, paku rane)
·
paku
peralihan (bentuknya sama tapi berbeda kelamin, contoh : paku ekor kuda)
B. Tumbuhan
biji
1.
Gymnospermae
(berbiji tebuka/biji tidak terbungkus daging buah)
2.
Angiospermae
(berbiji tertutup, dari jumlah keping biji dibagi menjadi 2 yaitu monokotil dan dikotil)
Ciri – ciri Kingdom Plantae
1. Tipe
tubuh: multiseluler dengan dinding sel yang terbuat dari selulosa
2. Prokariotik / eukariotik : eukariotik
3. Konsumsi makanan : fotosintesis ( menyerap cahaya )
4. Reproduksi : seksual dan aseksual baik
5. Lingkungan : tanah dan air
6. Hetero / Kemo / Autotrophic : Autotrophic
Karakteristik : Tanaman memiliki organ dan sistem organ . Daun mengumpulkan dan menyerap sinar matahari untuk mengkonversi menjadi glukosa . Daun memiliki mantel lilin pada mereka untuk melindungi terhadap air . Sistem akar , cabang keluar , memberikan dukungan dan menyerap air . Batang memberikan dukungan dan kelopak / bunga / kuncup adalah organ reproduksi tanaman .
Nama filum :
- Filicophyta
- Sphenophyta
- Bryophyta
- Ginkophyta
- Coniferophyta
- Anthophyta
Divisi Bryophyta :
Terdiri dari lumut , lumut hati , dan hornworts - ini dianggap sebagai tanaman pertama. Bryophyta tidak memiliki organ sejati seperti batang , daun atau akar . Mereka memiliki kecil jangkar seperti rhizoids yang membuat mereka tetap menempel di tanah . Mereka tumbuh di teduh, tempat-tempat lembab , seperti hutan hujan .
2. Prokariotik / eukariotik : eukariotik
3. Konsumsi makanan : fotosintesis ( menyerap cahaya )
4. Reproduksi : seksual dan aseksual baik
5. Lingkungan : tanah dan air
6. Hetero / Kemo / Autotrophic : Autotrophic
Karakteristik : Tanaman memiliki organ dan sistem organ . Daun mengumpulkan dan menyerap sinar matahari untuk mengkonversi menjadi glukosa . Daun memiliki mantel lilin pada mereka untuk melindungi terhadap air . Sistem akar , cabang keluar , memberikan dukungan dan menyerap air . Batang memberikan dukungan dan kelopak / bunga / kuncup adalah organ reproduksi tanaman .
Nama filum :
- Filicophyta
- Sphenophyta
- Bryophyta
- Ginkophyta
- Coniferophyta
- Anthophyta
Divisi Bryophyta :
Terdiri dari lumut , lumut hati , dan hornworts - ini dianggap sebagai tanaman pertama. Bryophyta tidak memiliki organ sejati seperti batang , daun atau akar . Mereka memiliki kecil jangkar seperti rhizoids yang membuat mereka tetap menempel di tanah . Mereka tumbuh di teduh, tempat-tempat lembab , seperti hutan hujan .
Divisi
Sphenophyta :
Terdiri dari ekor kuda , yang pada dasarnya adalah batang . Tidak ada daun terlihat , dan nyaris tanpa akar .
Divisi
Anthophyta :
Divisi anthophyta adalah pengelompokan terbesar dari tanaman berbunga .
Divisi Coniferophyta :
Ini adalah tanaman yang menanggung benih mereka dalam bentuk kerucut . Mereka berdua diploid dan haploid .
Divisi Gingkofita :
Tanaman yang dalam negeri ke Cina dan ketika mereproduksi , betina telur menghasilkan bau yang sangat buruk .
Divisi Filicophyta :
Pakis hanya tentang satu-satunya jenis tanaman yang ada di divisi filicophyta . Kebanyakan pakis tinggal di dekat air , seperti di hutan hujan atau di kolam .
Ciri-ciri
apa saja yang membedakan tumbuhan dengan mahkluk hidup lainnya ?
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang dapat digunakan untuk mencirikan tumbuhan ( Plantae ) :
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang dapat digunakan untuk mencirikan tumbuhan ( Plantae ) :
·
multiseluler, tumbuhan
merupakan mahkluk hidup yang tersusun atas banyak sel yang terdeferensiasi
menjadi berbagai macam jenis jaringan
·
eukariotik. Sel
penyusun tubuh tumbuhan memiliki membran inti sel yang melindungi materi
genetik di dalamnya
·
dinding sel
dari selullosa. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang melindungi
membran sel. Zat utama penyusun dinding sel adalah sejenis karbohidrat (
polisakarida ) bernama selullosa.
·
memiliki akar-batang-daun.
Tubuh tumbuhan melekat pada dasar karena memiliki akar yang tertanam di dalam
media hidupnya, disusul dengan batang yang menjulang dan daun yang berjumlah
banyak.
·
Fotoautotrof. Tumbuhan
merupakan mahkluk hidup yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi sendiri, karena
memilki keammpuan melakukan sintesis. Kemampuan ini dimungkinkan karena sel-sel
tumbuhan terutama yang menyusun daun ( mungkin juga beberapa batang ) memiliki
kloplast yang didalamnya tersimpan klorofil ( sejenis pigmen yang punya peranan
penting dalam peristiwa fotosintesis ).
·
Menyimpan
cadangan makanan dalam bentuk amilum / tepung atau zat pati.
Beberapa
macam klasifikasi yang telah dilakukan oleh para botanologist, antara lain :
1. Berdasarkan cara berkembangbiaknya , kingdom plantae diklasifikasikan menjadi :
1. Berdasarkan cara berkembangbiaknya , kingdom plantae diklasifikasikan menjadi :
·
tumbuhan
berspora ( Sporophyta ) yang terdiri dari : divisi Bryophyta dan
divisi Pteridophyta
·
tumbuhan
berbiji ( Spermatophyta ) yang terdiri dari : divisi Gymnospermae
dan divisi Angiospermae
2.
Berdasarkan ada tidaknya jaringan pembuluh pengangkut ( xileem dan floem ),
kingdom Plantae
diklasifikasikan menjadi :
diklasifikasikan menjadi :
·
Atracheophyta ( tumbuhan
yang tidak berpembuluh ), meliputi divisi Bryophyta
·
Tracheophyta
( tumbuhan
yang memiliki pembuluh ) meliputi : divisi Pteridophyta, divisi Spermatophyta
Kingdom FUNGI atau Kerajaan Jamur
Kita telah
mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan
lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada
kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba..
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.
Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna
dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada
paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Terdiri atas Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Terdiri atas Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
Ciri-Ciri Zygomycotina
·
Jamur
multiseluler dengan hifa tak bersekat
·
Alat
reproduksi seksual zigosporangium
Contoh:
Rhizopus
Ciri-Ciri Ascomycotina
·
Terdiri dari
hifa bersekat dan berinti banyak
·
Alat
reproduksi seksual askus
Contoh:
Saccharomyces cereviciae
Ciri-Ciri Basidiomycotina
·
Jamur
multiseluler dengan hifa bersekat dan berinti
·
Alat
reproduksi basidiospora
Contoh:
jamur merang (Volvariella volcaveae)
Deuteromycotina
adalah kelompok jamur yang sudah
diidentifikasi tetapi belum diketahui alat reproduksi
seksualnya.
Daur Hidup Plasmodium
Ookinet
Sporozoit-Gametosit-Oosit-Tropozoit-Merozoit-Nyamuk Manusia-Saluran
pencernaan-kelenjar usus-merusak eritrosit(sporulasi)-kelenjar ludah-nyamuk
KINGDOM PROTISTA (Kerajaan Protista)
Protista adalah mikroorganisme dengan
organisasi seluler eukariotik. Ini adalah sebagian besar mikroba uniseluler
dengan beberapa dari mereka multiseluler di alam. Pada tahun 1866, Ernst
Haeckel adalah orang pertama yang menggunakan istilah, protista. Syarat utama
untuk protista untuk berkembang adalah ketersediaan air. oleh karena itu,
Organisme ini ditemukan di wilayah yang berbeda di seluruh dunia di mana air
yang tersedia banyak sekali. Proses metabolisme protista berbeda dengan
berbagai jenis. Kedua autotrophic dan protista heterotrofik ditemukan di alam.
Organ locomotory seperti flagela yang digunakan oleh protista untuk bergerak ke
arah dan memangsa bakteri (dan organisme lain). Ada banyak karakteristik lain
dan fitur protista yang perlu dipahami.
Contoh protista
Contoh protista
Deskripsi Protista disajikan dalam paragraf berikut. Contoh penting dari organisme Protista termasuk amuba, diatom, Euglena dan paramecium. Anda akan mendapatkan untuk mengetahui tentang berbagai jenis protista melalui deskripsi diberikan di bawah ini.
Ciri ciri Amoeba:
Ditemukan oleh Johann Agustus Rosel
von Rosenhof pada tahun 1757, amuba disebut sebagai binatang yg sangat kecil
Proteus oleh naturalis dari jaman dulu. Amoeba proteus Ini adalah spesies
amuba yang paling banyak ditemukan. Ini adalah salah satu contoh dari
organisme protista uniseluler. Ukuran amuba ini berkisar 220-740
mikrometer. Struktur tubuh amoeba ditandai dengan adanya satu atau lebih dari
inti. Reproduksi berlangsung secara aseksual. Sitokinesis adalah cara
reproduksi aseksual.
Ciri ciri Euglena:
Ciri ciri Euglena:
Euglena ini adalah mikroba
uniseluler yang termasuk kelompok protista dan memiliki lebih dari 1000
spesies. Organisme ini menunjukkan baik autotrophy dan heterotrophy. Para
euglenas autotrofik menghasilkan gula dengan cara fotosintesis. Bahan baku yang
digunakan dalam proses fotosintesis termasuk pigmen karotenoid, klorofil a dan
b chlorphll. Karena karakteristik ganda tanaman dan hewan yang dimiliki oleh
Euglena ada kebingungan atas bagaimana untuk mengelompokkan mereka.
Reproduksi
euglenas berlangsung secara aseksual. Pembelahan biner adalah cara reproduksi
aseksual diamati dalam mikroba ini. Flagela adalah organ yang digunakan oleh
Euglena untuk bergerak. Eyespot adalah bagian tubuh Euglena yang merupakan
foto-sensitif. Cahaya terdeteksi dengan bantuan bagian tubuh ini dan
penyesuaian yang diperlukan untuk fotosintesis yang dibuat.
Ciri ciri
Diatom:
Ini adalah fitoplankton yang
membentuk salah satu kelompok penting ganggang. Sebagian besar diatom yang
uniseluler di alam, dinding sel diatom dikenal sebagai frustule dan terbuat
dari silikon dioksida terhidrasi. Ada berbagai besar dalam bentuk frustules
ini. Diatom yang ditemukan di air tawar, lautan dan di tempat-tempat lembab
lainnya. 100.000 spesies diatom dikelompokkan dalam 200 genera. Diatom terbukti
bermanfaat dari sudut mempelajari kualitas air dari wilayah tertentu. Sebagian
besar jumlah spesies diatom yang ditemukan di daerah tropis. Pembelahan biner
adalah cara reproduksi yang digunakan oleh diatom.
Ciri ciri Paramecium:
Ciri ciri Paramecium:
Ini adalah mikroorganisme uniseluler
yang memiliki organ locomotory, silia. Panjang tubuh paramecium berkisar 50-350
mikrometer. Vakuola kontraktil digunakan oleh paramecium untuk tujuan
osmoregulasi. Alur mulut merupakan bagian dari paramecium hadir di sisi
tubuhnya. Asupan makanan (dengan gerakan menyapu) adalah fungsi alur mulut.
Ragi, alga dan bakteri membentuk pola makan paramecium. Mikroba ini biasanya
ditemukan di daerah air tawar. Beberapa spesies paramecium juga dapat ditemukan
di lautan. Endosymbionts bakteri dan Paramecium aurelia berbagi hubungan
simbiosis dengan satu sama lain.
Mikroba adalah diantara makhluk hidup penting yang ditemukan di bumi. Contoh protista dan karakteristik mereka disajikan melalui artikel ini akan membantu kita memahami lebih lanjut tentang mikroba ini.
Mikroba adalah diantara makhluk hidup penting yang ditemukan di bumi. Contoh protista dan karakteristik mereka disajikan melalui artikel ini akan membantu kita memahami lebih lanjut tentang mikroba ini.
Kingdom
Protista memiliki ciri-ciri :
1. Tubuh terdiri atas satu sel, kalaupun ada yang banyak sel... biasanya terdiri atas sel-sel yang sama bentuknya disebut dalam keadaan berkoloni.
2. Sel bersifat eukariotik, artinya inti sel sudah memiliki selaput inti sel (membran inti sel).
Contoh organisme yang termasuk Kingdom Protista :
1. Protozoa
2. Ganggang
PHYLUM PROTOZOA (Hewan Bersel Satu)
Tubuh Protozoa terdiri atas satu sel yang bersifat eukariotik (inti sel sudah memiliki membran inti sel). Habitatnya adalah lingkungan yang basah, misalnya dalam air tawar, air bergaram, tanah yang basah sampai kedalaman kurang lebih 20 cm, serta dalam tubuh manusia atau hewan tingkat tinggi lainnya yang bercairan. Beberapa Protozoa yang berflagel (memiliki bulu cambuk) ada yang memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Apakah warna Protozoa ?
Sebagian besar sitoplasma pada Protozoa tidak berwarna,
namun sebagian kecil ada yang berwarna biru (misalnya Stentor coereleus). Serta ada yang berwarna merah muda atau merah (misalnya Blepharusma dateritia).
Berapakah
jumlah nukleus atau inti sel Protozoa ?
Pada umumnya Protozoa hanya memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu nukleus seperti Arcella vulgaris atau Opalina ronarum.
Apakah Protozoa memiliki vakuola atau rongga sel ?
Ya, Protozoa memiliki vakuola makanan, vakuola kontraktil dan vakuola stasionari (pada Protozoa yang hidup di air tawar dan bukan bersifat parasit)
Bagi Protozoa yang bersifat parasit dan hidup dalam air laut, hanya memiliki vakuola stasionari.
Pada umumnya Protozoa hanya memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu nukleus seperti Arcella vulgaris atau Opalina ronarum.
Apakah Protozoa memiliki vakuola atau rongga sel ?
Ya, Protozoa memiliki vakuola makanan, vakuola kontraktil dan vakuola stasionari (pada Protozoa yang hidup di air tawar dan bukan bersifat parasit)
Bagi Protozoa yang bersifat parasit dan hidup dalam air laut, hanya memiliki vakuola stasionari.
Vakuola kontraktil berfungsi sebagai :
1. Alat ekskresi atau alat pengeluaran zat sisa
2. Sebagai pengatur tekanan osmosis tubuh
Vakuola makanan dibentuk oleh pseupodia/kaki semu, berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan karena mengandung enzim pencernaan.
Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, maka Protozoa dikelompokkan atas 4 kelompok :
1. Superklas Rhizopoda / Sarcodina , memiliki alat gerak berupa kaki semu / pseupodia.
2. Superklas Flagellata, memiliki alat gerak berupa bulu cambuk / flagel.
3. Superklas Cilliata, memiliki alat gerak berupa rambut getar / silia.
4. Superklas Sporozoa, tidak memiliki alat gerak.
KINGDOM ANIMALIA
Berdasarkan tulang belakangnya hewan
dibagi menjadi vertebrata (memiliki tulang belakang), dan avertebrata (tidak
memiliki tulang belakang).
Avertebrata :
1.
Porifera
(Latin: porus
= pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah
sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Ciri-ciri
morfologinya antara lain:
- tubuhnya berpori (ostium)
- multiseluler
- tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
- berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
- warnanya bervariasi
- tidak berpindah tempat (sesil)
Porifera
hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang
masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan
cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Contoh :
Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongi
2.
Coelenterata (Hewan Berongga)
Coelenterata
(dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki
rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani,
cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel
penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Contoh:
hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.
3.
Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes
adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral
tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih
kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada
binatang / hewan atau manusia.
Contoh dari
cacing pipih antara lain :
- cacing getar : planaria
- cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
- cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)
4.
Nemathelminthes (Cacing gilig)
Nemathelminthes
atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral
dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh :
cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris
vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing
filaria (Wuchereria bancrofti).
5.
Annelida
(Cacing Gelang)
Annelida
adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan
berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup.
Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau
hermafrodit.
Contoh
: cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo,
lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)
6. Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca
adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya
memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari
zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh :
kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
7.
Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinonermata
adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan
lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata
sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur,
memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara
kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh :
Bintang laut
(Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut
(Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
8.
Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)
Arthropoda
adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh
telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang
berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda
dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta
(Serangga)
Insecta
adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga
pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa
Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh :
kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
b.
Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas
merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok
telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea
terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan
perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit
keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki
capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga
terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian
abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.
Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan
telurnya.
Contoh :
kepiting, ketam, udang
c.
Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba,
atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda)
dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak
memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora),
bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua
laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu
menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat–
dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang
tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba,
berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung
telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh :
kalajengking, laba-laba, kutu buku.
d. Myriapoda
(Lipan)
Kelabang
adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini
termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di
malam hari).
Contoh : lipan
(kelabang), luwing (kaki seribu)
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki
tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong
tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya
ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi
sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Dalam sistem
klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata
meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
- Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
- Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
- Memiliki celah faring.
Vertebrata
terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan mammalia.
1. Pisces
Pisces
memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini
mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan
memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah
dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan.
Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar).