Kalimat Konotasi
Kalimat konotasi
merupakan kalimat yang mengandung kata perluasan makna dari makna yang
sebenarnya.
Contoh
kalimat konotasi
1. Ayah pulang dari Bogor membawa buah tangan. (buah tangan artinya oleh-oleh)
2. Ia dianggap sebagai kambing hitam. (kambing hitam artinya orang yang disalahkan)
3. Pergi ke kota membawa barang seadanya, setelah pulang ia berbadan dua. (berbadan dua artinya hamil)
4. Orang itu harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. (banting tulang artinya kerja keras)
5. Meskipun kaya, ia tidak besar kepala. (besar kepala artinya sombong)
6. Ia gulung tikar karena lapaknya digusur. (gulung tikar artinya bangkrut)
7. Ia adalah orang darah biru. (darah biru artinya keturunan bangsawan)
8. Pekerjaannya adalah sebagai kuli tinta. (kuli tinta artinya wartawan)
9. Ia djuluki sebagai kutu buku. (kutu buku artinya orang yan suka membaca)
10. Ia kecil hati karena pendapatnya tidak dihiraukan. (kecil hati artinya merasa disepelekan)
11. Ia jadi lupa diri dan tak ingan anak-anaknya. (lupa diri artinya tidak sadar)
1. Ayah pulang dari Bogor membawa buah tangan. (buah tangan artinya oleh-oleh)
2. Ia dianggap sebagai kambing hitam. (kambing hitam artinya orang yang disalahkan)
3. Pergi ke kota membawa barang seadanya, setelah pulang ia berbadan dua. (berbadan dua artinya hamil)
4. Orang itu harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. (banting tulang artinya kerja keras)
5. Meskipun kaya, ia tidak besar kepala. (besar kepala artinya sombong)
6. Ia gulung tikar karena lapaknya digusur. (gulung tikar artinya bangkrut)
7. Ia adalah orang darah biru. (darah biru artinya keturunan bangsawan)
8. Pekerjaannya adalah sebagai kuli tinta. (kuli tinta artinya wartawan)
9. Ia djuluki sebagai kutu buku. (kutu buku artinya orang yan suka membaca)
10. Ia kecil hati karena pendapatnya tidak dihiraukan. (kecil hati artinya merasa disepelekan)
11. Ia jadi lupa diri dan tak ingan anak-anaknya. (lupa diri artinya tidak sadar)
12.
Ia dibawa ke meja hijau karena terkena kasus. (meja hijau artinya pengadilan)
13. Ia lebih memilih bekerja daripada berpangku tangan. (berpangku tangan artinya tidak melakukan apa-apa)
14. Ia lebih memilih tutup mulut daripada mengomentari perkara itu. (tutup mulut artinya diam)
15. Status kabar itu masih termasuk kabar angin. (kabar angin artinya berita yang belum jelas kebenarannya)
13. Ia lebih memilih bekerja daripada berpangku tangan. (berpangku tangan artinya tidak melakukan apa-apa)
14. Ia lebih memilih tutup mulut daripada mengomentari perkara itu. (tutup mulut artinya diam)
15. Status kabar itu masih termasuk kabar angin. (kabar angin artinya berita yang belum jelas kebenarannya)
2. Kalimat Denotasi
Kalimat denotasi merupakan kalimat yang mengandung makna sebenarnya.
Kalimat denotasi merupakan kalimat yang mengandung makna sebenarnya.
Contoh kalimat denotasi
1. Ayah pulang dari Indramayu membawa buah mangga.
2. Pak Broto memelihara kambing hitam.
3. Ia tidak masuk sekolah karena sakit kepala.
4. Gambreng bekerja sebagai kuli bangunan.
5. Kerbau itu berbadan besar.
1. Ayah pulang dari Indramayu membawa buah mangga.
2. Pak Broto memelihara kambing hitam.
3. Ia tidak masuk sekolah karena sakit kepala.
4. Gambreng bekerja sebagai kuli bangunan.
5. Kerbau itu berbadan besar.
0 comments:
Post a Comment